Senin, 11 Februari 2019

Remaja Bunuh Diri karena Tidak Dibelikan HP untuk main game PUBG

Remaja Diduga Bunuh Diri karena Tidak Dibelikan HP untuk PUBG



TEMPO.COJakarta - Seorang bocah laki-laki berusia 18 tahun diduga bunuh diri dengan cara menggantung diri setelah berselisih dengan anggota keluarganya karena tidak diberi smartphone untuk bermain PUBG.
Dikutip dari Hindustan Times, 9 Februari 2019, remaja yang merupakan penduduk daerah Nehru Nagar di Kurla, Mumbai, mengambil tindakan ekstrem ketika dia meminta dibelikan smartphone high-end seharga sekitar 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7 juta untuk bisa bermain game online PUBG dengan optimal.
Namun, keluarga pemuda itu menolak untuk mengindahkan permintaannya dan berpendapat bahwa bocah itu tidak akan diberi smartphone, atau dengan harga tidak lebih dari 20.000 atau Rp 4 juta, kata polisi.
Merasa bingung, remaja itu kemudian mengambil tali dan diduga bunuh diri dengan menggantung diri dari kipas langit-langit di dapur tempat tinggalnya.
Sebuah kasus kematian karena kecelakaan telah didaftarkan oleh polisi dan penyelidikan lebih lanjut dalam masalah ini sedang berlangsung.
PlayerUnknown’s Battlegrounds atau disingkat PUBG adalah permainan multiplayer daring tempat sekitar 100 pemain bertarung secara gratis untuk semua pertempuran di mana satu-satunya yang selamat muncul sebagai pemenang
PlayerUnknown’s Battlegrounds atau disingkat PUBG adalah permainan multiplayer daring tempat sekitar 100 pemain bertarung secara gratis untuk semua pertempuran di mana satu-satunya yang selamat muncul sebagai pemenang.
Ada desakan untuk melarang game PUBG karena membuat ketagihan dan telah dikaitkan dengan hasil siswa yang buruk dalam ujian.
Baru-baru ini, seorang siswa berusia 11 tahun mengajukan permohonan melalui ibunya yang meminta Pengadilan Tinggi Mumbai, India, untuk melarang PUBG karena "mempromosikan kekerasan, agresi dan penindasan siber".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar